Assalamu Alaikum

Welcome In My Blog

Jumat, 02 Desember 2011

MQ


Mengatasi Cinta DuniaPDFPrintE-mail

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar


Cinta penuh dengan rahasia. Cinta tidak terlihat, tapi dampaknya sangat nyata. Cinta yang menggebu membuat seseorang berpikir tidak rasional. Tidak sadar akan dirinya sebagai budak. Waktu, pikiran, tenaga tercuri karenanya. Cinta kepada dunia, misalnya. Seseorang akan bersikeras mewujudkan apa yang diinginkan; harta, kedudukan, jabatan berusaha diraih. Bahkan, prioritas hidupnya tak lain hanya untuk mencari kemewahan dunia. Padahal, Allah tidak suka kepada hamba yang terjerat cinta berlebih pada dunia. Allah tidak suka hambanya lebih mencintai hasil ciptaanNya.

Ciri seseorang cinta kepada dunia di antaranya, pertama, sering disebut-sebut. Setiap obrolan, ada yang selalu menjadi topik pembicaraan yakni harta kekayaan, kedudukan, jabatan, tujuan, dan hak yang harus dimiliki. Begitu halnya cinta kepada lawan jenis yang diceritakan, yang disebut-sebut kebaikan dan kelebihan dari yang dicintainya. Kedua, selalu ingin dekat dengan sesuatu. Adanya perjuangan dan pengorbanan dan mencari jalan supaya dekat dengan yang dicintanya. Ketiga, selalu ingat pada yang dicintainya. Atas dasar cinta setiap pengorbanan terasa ringan dan serumit apapun hambatan berusaha dihadang. Dan, cinta yang membabi buta membuat seseorang takut kehilangan apa yang dicintanya.

Bayangkan andai cinta ini kita tujukan kepada Allah, tertanam di lubuk hati. Kita berusaha memenuhi keinginanNya. Shalat, infaq, shaum berusaha dilakukan dengan penuh kecintaan. Saat adzan berkumandang, secepatnya memenuhi panggilan untuk shalat.  Menanggalkan semua pekerjaan demi memenuhi sebuah panggilan. Salah satu sahabat Rasulullah, Bilal, karena kecintaannya terhadap Allah dan RasulNya, dia tak bisa menahan air mata. Penghayatan yang begitu mendalam pada yang dicintainya.

Saudaraku, marilah kita tujukan cinta abadi hanya kepada Allah.  Kurangi rasa cinta kepada dunia, jadikan cinta dunia sebagai wadah untuk memenuhi perintahNya, sebagai jalan mendekatkan diri pada sang Khalik. Salah satu cara untuk mengurangi kecintaan kepada dunia di antaranya dengan memupuk perasaan tidak mungkin. Misalnya kita mendambakan jabatan, maka tepislah segera dengan ketidakmungkinan. "Saya tidak mungkin mendapatkan jabatan Gubernur," misalnya. Seperti halnya cinta pada barang seperti HP, simpanlah HP cukup di tangan, jangan disimpan di hati. Karena bila hilang, kita sudah siap menerimanya dan tidak akan menjadi beban. Selanjutnya, cari sebanyak mungkin kelemahan dari yang kita cintai. Yakinlah bahwa apa yang kita cintai akan binasa. Harta, kedudukan, jabatan, orangtua, keluarga semua akan sirna, binasa.

Saudaraku, cukuplah cinta abadi hanya untuk Allah. Takutlah kehilangan kedudukan di sisi Allah. Jadikan cinta kepada sesuatu sebagai jalan mendekat padaNya. Semoga Allah memelihara hati-hati kita agar tidak silau oleh keindahan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar