Assalamu Alaikum

Welcome In My Blog

Jumat, 09 Desember 2011

Kasih Sayang Orang Tua


Jangan pernah menyerah sebelum kita mencobanya, karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi nantinya. Jangan pernah iri hati terhadap keberhasilan orang, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan yang berbeda. Dan jangan pernah berhenti tuk menyayangi dan mencintai keluarga kita, karena mereka lah yang selalu setia mendampingi kita dalam suka dan duka.

Kasih orang tua terhadap anaknya sungguh luar biasa. Mereka selalu memberikan yang terbaik tuk anak-anak nya. Apapun yang mereka lakukan, semua hanya demi kebahagiaan dan masa depan anak-anaknya. Tanpa pernah mengeluh, tanpa pernah putus asa. Mereka melakukan semua itu dengan tulus dan penuh kasih. Adapun ketika anak-anaknya melakukan kesalahan, melakukan hal-hal yang membuat yang mereka sakit, mereka hanya bisa meneteskan air mata dan berkata “tidak apa-apa Nak, tapi jangan diulangi lagi”. Begitu besarnya kepercayaan dan harapan yang mereka sandarkan untuk kita, sehingga mereka selalu bersabar untuk mengingatkan apa yang telah kita lakukan, baik itu hal yang berdampak positif ataupun negatif. Tiada satupun orang tua, yang berharap anaknya menjadi anak yang gagal di masa depan nantinya. Mereka selalu percaya bahwa kita, anak-anaknya, bisa menjadi seorang yang lebih berguna untuk bangsa dan negara.

The Family
Tiada yang lebih mulia dari kasih dan pengorbanan orang tua, jika kita bandingkan dengan sahabat ataupun kekasih kita. Orang bisa saja mempunyai kekasih ataupun sahabat, tapi tak dapat dipungkiri bahwa orang tua adalah bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan selamanya. Detik ini juga, bisa saja kita ditinggal oleh kekasih kita, dikhianati sahabat kita, tapi tak akan kita dijatuhkan oleh orang tua kita sendiri. Mereka selalu berusaha melindungi anak-anaknya dari segala permasalahan yang mungkin berdampak untuk kehidupan mereka nantinya.
Berbahagialah orang-orang yang masih mempunyai orang tua, bersyukurlah bagi orang-orang yang mampu berbagi segala hal dengan orang tuanya tercinta. Hargailah setiap waktu yang kalian punya, jangan pernah menyia-nyiakan kasih dan kepercayaan mereka. Lakukanlah yang terbaik untuk diri Anda, mulai dari sekarang juga. Buktikanlah kasih sayang Anda lewat tindakan, tidak hanya kata-kata.
Aku pribadi hanya ingin berkata kepada kedua orang tuaku “I’m proud to be your child. I love you, dad & mom. You are the best that I’ve had”.

Jumat, 02 Desember 2011

MQ


Mengatasi Cinta DuniaPDFPrintE-mail

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar


Cinta penuh dengan rahasia. Cinta tidak terlihat, tapi dampaknya sangat nyata. Cinta yang menggebu membuat seseorang berpikir tidak rasional. Tidak sadar akan dirinya sebagai budak. Waktu, pikiran, tenaga tercuri karenanya. Cinta kepada dunia, misalnya. Seseorang akan bersikeras mewujudkan apa yang diinginkan; harta, kedudukan, jabatan berusaha diraih. Bahkan, prioritas hidupnya tak lain hanya untuk mencari kemewahan dunia. Padahal, Allah tidak suka kepada hamba yang terjerat cinta berlebih pada dunia. Allah tidak suka hambanya lebih mencintai hasil ciptaanNya.

Ciri seseorang cinta kepada dunia di antaranya, pertama, sering disebut-sebut. Setiap obrolan, ada yang selalu menjadi topik pembicaraan yakni harta kekayaan, kedudukan, jabatan, tujuan, dan hak yang harus dimiliki. Begitu halnya cinta kepada lawan jenis yang diceritakan, yang disebut-sebut kebaikan dan kelebihan dari yang dicintainya. Kedua, selalu ingin dekat dengan sesuatu. Adanya perjuangan dan pengorbanan dan mencari jalan supaya dekat dengan yang dicintanya. Ketiga, selalu ingat pada yang dicintainya. Atas dasar cinta setiap pengorbanan terasa ringan dan serumit apapun hambatan berusaha dihadang. Dan, cinta yang membabi buta membuat seseorang takut kehilangan apa yang dicintanya.

Bayangkan andai cinta ini kita tujukan kepada Allah, tertanam di lubuk hati. Kita berusaha memenuhi keinginanNya. Shalat, infaq, shaum berusaha dilakukan dengan penuh kecintaan. Saat adzan berkumandang, secepatnya memenuhi panggilan untuk shalat.  Menanggalkan semua pekerjaan demi memenuhi sebuah panggilan. Salah satu sahabat Rasulullah, Bilal, karena kecintaannya terhadap Allah dan RasulNya, dia tak bisa menahan air mata. Penghayatan yang begitu mendalam pada yang dicintainya.

Saudaraku, marilah kita tujukan cinta abadi hanya kepada Allah.  Kurangi rasa cinta kepada dunia, jadikan cinta dunia sebagai wadah untuk memenuhi perintahNya, sebagai jalan mendekatkan diri pada sang Khalik. Salah satu cara untuk mengurangi kecintaan kepada dunia di antaranya dengan memupuk perasaan tidak mungkin. Misalnya kita mendambakan jabatan, maka tepislah segera dengan ketidakmungkinan. "Saya tidak mungkin mendapatkan jabatan Gubernur," misalnya. Seperti halnya cinta pada barang seperti HP, simpanlah HP cukup di tangan, jangan disimpan di hati. Karena bila hilang, kita sudah siap menerimanya dan tidak akan menjadi beban. Selanjutnya, cari sebanyak mungkin kelemahan dari yang kita cintai. Yakinlah bahwa apa yang kita cintai akan binasa. Harta, kedudukan, jabatan, orangtua, keluarga semua akan sirna, binasa.

Saudaraku, cukuplah cinta abadi hanya untuk Allah. Takutlah kehilangan kedudukan di sisi Allah. Jadikan cinta kepada sesuatu sebagai jalan mendekat padaNya. Semoga Allah memelihara hati-hati kita agar tidak silau oleh keindahan dunia.

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi

Sebagai suatu paradigma, Pancasila merupakan model atau pola berpikir yang mencoba memberikan penjelasan atas kompleksitas realitas sebagai manusia personal dan komunal dalam bentuk bangsa. Yang menjadi paradigma justru sila-silanya karena sila-sila tersebut mengandung sejumlah nilai yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi.

Pancasila sebagai paradigma juga berada pada posisi pembangunan nasional yang meliputi segenap bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta hukum dan hak asasi manusia, di samping yang lain.

Di bidang politik, Pancasila menjadi kerangka acuan, kerangka proses, dan kerangka arah tujuan dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan dalam rangka melakukan pembangunan politik. Pancasila juga melakukan pemikiran, gagasan, konsep, evaluasi, serta tindak lanjut bagi bidang politik kenegaraan. Pancasila juga merupakan landasan dan dasar negara, dengan dijiwai oleh nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (politik demokrasi).

Dalam paradigma pembangunan nasional bidang ekonomi, pemerintah harus mengarah lebih memperhatikan kepentingan rakyat, karena sifat perekonomian harus disesuaikan dengan ekonomi kerakyatan yang bersumber kepada sifat kekeluargaan dan ke-rakyatan. Untuk melindungi kepentingan rakyat yang sesungguhnya, perlu pihak pemerintah mengendalikan perusahaan-perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak dan digunakan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya secara keseluruhan, seperti amanat Pasal 33, U U D 1945.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, harus bisa tidak menempatkan pada posisi yang bertentangan antara iptek dan Pancasila dan justru keduanya harus saling mendukung sehingga tiada Pancasila tanpa sikap kritis iptek dan tiada iptek tanpa didasari maupun diarahkan oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

Pembangunan nasional bidang kebudayaan, harus dilandasi dengan berpikir tentang masalah persatuan dan kesatuan bangsa. Negara harus menjalankan pemerintahan yang serba efektif harus menghilangkan mental birokrasi serta mau membangun sistem budaya dalam hal norma maupun pengembangan iptek dengan melakukan pemberdayaan kebudayaan lokal guna memfungsikan etos budaya bangsa yang majemuk. Kehidupan setiap insan harus dipertahankan dengan baik dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan serta dapat membangun dirinya sendiri menjadi masyarakat yang berkeadilan, demokrasi, inovatif, dan mencapai kemajuan kehidupan yang beradab.

Dalam paradigma pembangunan nasional di bidang hukum dan HAM, tidak lain adalah pelaksanaan tanggung jawab pemerintah serta penyelenggara negara harus bisa mengarahkan rakyat untuk dapat mengatur dirinya dalam melaksanakan kebebasan, kebersamaan, cita-cita supremasi hukum, dan tunduk kepada hukum. Dalam implementasinya masyarakat mau menghormati tatanan sosial, masyarakat egaliter dan dalam bentuk kepamongan, tatanan pelayanan yang balk serta bentuk publik servis. Supremasi hukum yang sifatnya demokratis harus dibarengi dengan peran serta dan partisipasi yang tinggi dari segenap anggota masyarakat. Masalah HAM yang sifatnya universal tidak harus selalu dibawa ke pertimbangan universal, tetapi lebih sesuai dan tergantung kepada suatu kultur sosial yang bertanggung jawab.

Pembangunan nasional di bidang sosial masyarakat adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat madani atau civil society. Untuk itu diperlukan suatu si kap dan budaya demokratis karena demokrasi Pancasila sesungguhnya adalah sistem berpi kir dan bertindak atas dasar kedaulatan dan kekuasaan rakyat. Namun, demokrasi harus kita lihat dari segi proses sejarah perkembangan bangsa, dan dari kelahiran bangsa Indonesia sehingga sekarang yang penuh dengan aneka ragam unsur-unsur dalam proses perkembangannya.

Paradigma pembanguanan bidang pertahanan dan keamanan telah menunjukkan kemajuan yang di kedepankan melalui agenda- agenda pembaharuan, mengingat TN I sebagai bagian integral bangsa Indonesia senantiasa memegang teguh jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional berperan serta mewujudkan keadaan aman dan rasa aman masyarakat sesuai perannya sebagai alat pertahanan NKRI.T N I sebagai bagian dari rakyat dan berjuang bersama rakyat senantiasa menggugah kepedulian TN I untuk mendorong terwujudnya kehidupan demokrasi, juga terwujudnya hubungan sipil militer yang sehat dan persatuan kesatuan bangsa melalui pemiki ran, pandangan, dan langkah-langkah reformasi internal T N I.

Pustaka
Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa: Dilengkapi Dengan Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen